Ini kupersembahkan untuk kau,
seandainya dahulu aku ungkapkan apa yang kurasakan terhadapmu mungkin ini tak
akan pernah terjadi. Namun, kuharapkan ini tak akan terjadi pada kita. Semoga
kita selalu tepat waktu.
Alia
Kau
tidak pernah melakukannya, tapi aku sangat inginkan kau. Seandainya kau tahu
bahwa aku sangat mencintaimu. Dulu ketika teman-temanku meniggalkanku, kau
hadir tanpa kuminta. Sangat ingin ku katakan saat itu bahwa aku cintaimu.
Tetapi aku adalah perempuan
yang masih kecil untuk mencintaimu, kau memang menganggapku adikmu. Aku berbela
sungkawa atas meninggalnya ibumu, kau terlihat begitu tegar, semakin aku
mencintaimu. Hingga akhinnya kau pun pergi dan parahnya, kau yang begitu dekat
denganku, aku menjadi orang terakhir yang mengetahui hal ini dan tidak langsung
dari mulutmu. Apa kau tidak memperdulikan aku? Ataukah aku tidak bisa mengerti
keadaanmu. Dan ketika kutanyakan itu kepadamu, kau tak pernah menjawabnya
dengan serius dan itu telah cukup memberikan jawaban atas pertanyaanku.
Sekarang kau jauh diseberang sana menjauh dari kehidupan masa lalu yang begitu
indah.
Ketika
ku ketahui kau telah menikah dengan seorang gadis kota kau berada aku sangat
sakit seakan aku menderita sakit yang tidak pernah disembuhkan oleh siapapun.
Bahkan, dokter di kota kau berada sekarang. Saat itu ingin sekali ku akhiri
hidupku. Waktu yang telah kulewati seakan sia-sia. Aku tak pernah mengungkapkan
apa yang kurasa terhadapmu. Dan bahkan
kini aku kehilangan dirimu yang kucintai. Pada akhirnya di tahun aku lulus
sekolah SMA ku, orang tuaku mengirimku ke kota untuk kuliah. Hari-hari yang
kujalani sangat berat. Pergaulan yang begitu bebas yang sangat tidak sesuai
dengan kehidupannku dulu. Aku berkenalan dengan Firman, dia orangnya baik. Aku
pun bisa melupakanmu. Atas keyakinanku kau bukan cinta sejatiku.
Firman
mencintaiku dengan sepenuh hatinya. Aku pun membalasnya dengan sepenuh hatiku
dan tak ragu aku berikan semua yang ku punya. Selama beberapa tahu kami hidup
serumah tanpa sebuah ikatan resmi baik secara agama ataupun Negara. Kami hanya
sepasang kekasih. Hingga akhirnya ku hamil, Firman belum siap untuk menikahiku.
Ia ingin kau menggugurkan kandungan ini. Aku turuti, aku memaklumi karena kami
masih kuliah. Karena perbuatan aborsi itu aku mengalami pendarahan hebat hingga
aku tak bisa melanjutkan kuliahku. Aku pulang dan orang tuaku sungguh sangat
menyayangkan dan murka kepadaku. Beberapa minggu kemudian aku kembali mengontak
Firman. Namun, tidak ada balasan. Ia telah bersama wanita lain ia juga telah
meninggalkan aku. Aku di campakkan.
Aku
tak percaya lagi atas semua cinta yang kupunya. Aku kembali, mencintaimu.
Namun, itu tak mungkin. Ketika kau kembali, seorang anak laki-laki tampan
berada didekapanmu dan seorang wanita anggun berada disampingmu. Kau menanyakan
kabarku dengan penuh perhatianmu yang dulu pernah kau berikan padaku, yang kau
bilang “Aku akan jaga kau, dik” dan aku hanya tersenyum.
Wanita
anggun itu menyalamiku dengan ramah, dia wanita yang baik. Namun, rasa dihatiku
begitu menggebu untuk mencintaimu. Kau terlihat bahgia dengan kehidupanmu. Saat
ini tak akan mungkin. Ketika ak berbincang berdua denganmu didruang tamu rumah
orang tuaku, aku katakan tentang perasaanku kepadamu disaat yng sudah tak tepat
ini. Dan kau tersenyum dan membalikan badan, menatap lembah yang luas di
sebelah timur. kau tak pernah memjawabnya dan aku rasa itu cukup. Lagi-lagi aku
merasa cukup dengan jawaban yang kau berikan kepadaku.
Aku pergi saja aku tak kuat atas perasaan yang
kumiliki bertahun-tahun terhadapmu. Tak ada satupun laki-laki yang bisa
melengkapi haitku lagi. Setelah Firman mengkhianati ku dan aku hanya mengharapkanmu yang begitu mulia
dimataku. Aku pergi saja!
Rian
Kau
menginginkan perhatian, kau adalah adik temanku. Setiap saat kau sendiri kau
terlihat sangat kesepian dan aku menemanimu. Kau seperti adikku dulu. Namun,
kau tahu dia telah meninggal dunia. Saat
masih belia aku telah jatuh cinta kepadamu. Namun, aku malu mengungkapkannya.
Ibuku tak akan mengijinkan aku memiliki kekasih ketika aku masih menuntut ilmu.
Ibuku bilang itu bisa menggangguku, dalam menggapai cita-citaku. Dan aku tak
ingin ketika aku memiliki cintaku, ia tidak merasakan apa yang kuingin
dapatkan. Aku konsentrasi pada semua yang ku inginkan. Pada akhirnya ketika aku
benar-benar menginginkan dukungan dari orang terdekatku ibuku meninggal dunia
karena sakit yang dideritanya beberapa tahun belakangan. Aku tak memungkinkan
untuk bertahan ditempat ini, aku harus melanjutkan kehidupanku. Maafkan aku,
tidak memberitahukanmu atas kepindahanku.
Aku
berhasil di kota yang begitu jauh dari tempatku dulu. Kerinduan terhadapmu juga
begitu besar. Aku mendapatkan semuanya. Aku berhasil menjadi dokter dan aku
lulus spesialis kurang dari dua tahun. Aku menetap disana. Ayahku menjodohkan
diriku dengan anak koleganya yaitu Anna, yang telah kau ketahui ia yang menjadi
ibu dari anakku, Alif. Ia seorang istri yang sangat pengertian dan solehah. Ia
berhasil membuatku mencintainya sepenuh hatiku.
Aku
rindu kampung halamanku. Aku bawa istri dan anakku untuk mengunjungi. Aku ak
pernah mendapat kabar tentang mu. Terakhir ku dengar kau kuliah di Universitas
Negeri di kota. Dan setelah itu tak pernah kudengar lagi tentangmu.
Ketika
aku kembali ke kampung halaman aku terkejut mendapat kabar dari bibirmu yang
tipis tentang kegagalanmu melanjutkan kuliah dan pengkhianatan kekasihmu
terhadapmu. Tak kusangka kau juga megutarakan cinta mu kepadaku. Namun, kau
telah mengetahui bahwa aku telah memiliki seorang istri dan anak yang sangat kucintai.
Aku jawab dengan senyuman dan aku balikkan badanku memandang lembah hijau
ditimur. Itu penanda bahwa aku juga perrnah mencintaimu. Seandainya itu tak
terlambat dan aku masih sendiri aku akan menerimamu sebagai istriku. Setelah
saat ini tak akan mungkin bagi ku untuk memadu istriku. Aku berjanji atas nama
keyakinanku.
“Abang, aku cinta kau. Tolong aku, bang.
Tolonglah aku!” katamu
Selalu
terngiang dalam telinga ku. Ingin aku katakan bahwa dulu aku juga merasakan hal
yang sama seandainya waktu bisa kuputar, aku akan memilih kau. Yang telah aku kenal. Sekarang
aku dengar kabar lagi bahwa kau telah pergi untuk selama-lamanya, meniggalkan
dunia. Apa yang terjadi?
Kau
mengejar cintamu dan menjaga cintamu terhadapku. Sangat ku sayangkan aku tak
mungkin memadu istriku yang sangat mencintaiku dan ku cintai.
almost crying
ReplyDelete