ا
"Mas,
terima kasih ya. untungnya bukunya dibawain. kalo nggak aku nggak tau
deh referensi darimana" kata Dina
"Lain
kali, jangan mendadak ya. kasih taunya. tadi mas sampai gak enak tuh
sama teman mas. karena dia harus balik lagi ke kostnya buat ambil
buku itu." Kata Bebep
"ya,
maaf mas. hehehe" kata Dina sambil tertawa
Bebi
Anggoro, berjalan menyusuri hidupnya dengan visi yang ia miliki.
setiap saat yang ia miliki sangat berharga baginya. ia tidak pernah
membuang waktunya untuk hal-hal yang sia-sia. tidak hanya kuliah yang
ia jalani tapi ia juga menjadi kontributor salah satu surat kabar
ternama.
orangtuanya
yang berkecukupan tetap mendukung apa saja yang ingin ia lakukan.
sejumlah prestasi ia raih didunia kampus ataupunn kompetisi akademis
lainnya.
"Diana."
kata Bebep kepada Aditya
"Maksud
lo, Diana?" tanya Aditya "hehe, akhirnya temen gue normal
juga"
"MAKSUDDD
LOOOOO?!!!"
"ya,
akhirnya lo suka juga sama Diana yang cantik itu."
"dit,
gue emang suka sama dia dari SMA dulu. tapi gue malu buat bilang ke
dia."
"mmm
udah lama juga ya, kalo gitu?"
"begitulah"
"kok
kuat sih, nah daripada kedahuluan sama orang lain lho, bep"
"Diana,
hari ini pulang bareng yuk."