laksana benderang pagi yang selalu ditunggu oleh kicauan burung
laksana gadis yang menunggu bujangnya yang merantau jauh dinegeri seberang
mereka dalam penantian panjang yang tak tahu nasib
dan tak pernah tahu apakah mereka akan kembali
Serpihan rindu dan penat telah bersenyawa
kembali membangkitkan seluruh angan
kembali angan-angan berbicara dan bergelayut dipelupuk mata
aku ingin mataku tertutup dari angan-angan yang tak mungkin lagi kugapai
yaitu, dirimu
lagi-lagi, ombak masih mengejar dan kembali kelaut
entah, apa yang dia cari
serta-serat doa bergema dipagi-pagi buta
suara merintih, menangis, mengadu sampai gaduh kepada penciptanya
ohh, ohh para pendoa dan penanti itu diciptakan sebagai hiasankah?
atau mereka tercipta hanya untuk hiburan bagi penikmat pentas dunia ini?
penat!
seiring dengan penantian itu, yang berbicara tentang tujuan
tujuan yang setahun lalu pernah menjadi pembicaraan diantara kami
kuatkah semua itu?
kita tidak memiliki mimpi yang bisa diperjuangkan dengan sungguh-sungguh
tapi, kehidupan itu sebuah penantian
keindahan yang belum tampak ditangan hanya sebuah bayangan yangg tak mungkin kita gapai
No comments:
Post a Comment