June 16, 2012

Perjalanan Mas Bebep part 2


I'm sorry, are you Indonesian?” suara bening seorang perempuan tiba-tiba memecah lamunannya. Lalu Bebep mengalihkan pandangannya ke arah suara itu. Sesaat ia terdiam.
Ya, benar. Anda juga?” kata Bebep. Ternyata ada dua perempuan yang duduk diseberang kursinya dan keduanya berkerudung.
Ya, benar. Alhamdulillah.” jawab wanita yang sama, yang tadi bertanya kepadanya. “Kami mau ke perpustakaan yang ada di kota ini. Tapi saya tidak tahu dimana.” kata wanita itu
Oh ya, pemberhentian kedua turun saja. Gedungnya yang berwarna cokelat.” kata Bebep.
Terima kasih” kata wanita itu. Lalu tak lama tiba dipemberhentian kedua, kedua wanita itu turun. “Terima kasih, Mas. Mari”
Ya, sama-sama” Bebep tetap dikursinya dan meneruskan perjalanannya. Tiba-tiba ada yang hilang dari dalam relung jiwanya yang sejuk baru saja terjadi.
Ia terbangun dari mimpinya.
“Astaghfirullah, tadi kok bisa mimpi seperti itu?” kata Bebep
Semoga bukan mimpi yang tidak-tidak.” lanjutnya. Pikirannya mulai berjalan sudah hampir jam setengah lima pagi, subuh lima menit lagi. Kemudian ia bergegas dari tempat tidurnya, mandi lalu sholat subuh di masjid dekat rumahnya. Jalan-jalan sudah mulai ramai dengan orang-orang yang berangkat bekerja ataupun para penjual sayur mayur yang baru pulang dari pasar. Ibu-bu rumah tanga yang memiliki kegiatan mulia, bangun pagi-pagi sekali bersama suaminya berangkat kepasar lalu belanja banyak sayur mayur yang masih segar.
Mentari masih enggan